![]() |
Sekretaris Umum FPI Munarman saat ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat FPI, Petamburan, Jakarta Barat, pada Senin, 11 November 2019. Tempo/Adam Prireza |
Dilansir dari Tempo.co, Pendiri Front Persaudaraan Islam (FPI), Munarman, meminta aparat penegak hukum mengusut kasus kerumunan di Maumere, NTT yang dihadiri, Presiden Jokowi.
Menurutnya, aparat harus menegakkan hukum, seperti layaknya kasus kerumunan yang menimpa, Rizieq Shihab, beberapa waktu lalu.
“Silahkan aparat penegak hukum saatnya berlaku sama dengan apa yang terjadi pada, Habib Rizieq Shihab (HRS). Rakyat Indonesia menunggu keadilan tersebut,” ujar Munarman saat dihubungi Tempo, Rabu (24/2/2021).
Ia mengatakan, kasus kerumunan bersifat delik umum. Sehingga, proses hukumnya harus menunggu inisiatif aparat. Ia pun menantang aparat penegak hukum untuk mengusut kerumunan yang viral tersebut. Apalagi, menurut Munarman, pemerintah saat ini gencar memproklamirkan penegakan hukum tanpa pandang bulu.
“Ini momentum yang tepat sekali, ini untuk menunjukkan keadilan,” ungkapnya.
Sementara masyarakat mengerubungi mobil, Jokowi, terlihat mengenakan masker hitam menjulurkan badannya lewat sunroof mobil dan melambaikan tangan kepada massa. Presiden yang mengenakan kemeja putih itu, bahkan sempat melemparkan bungkusan ke arah kerumunan massa.
Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan, kejadian itu terjadi di Maumere, NTT saat Presiden meresmikan Bendungan Napun Gete.
“Itu di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete,” ujarnya, Selasa (23/2/2021).
Bey menyampaikan, antusiame masyarakat terlihat sebelum rombongan R1 tiba di Maumere. Masyarakat sudah menunggu kedatangan Presiden di pinggir jalan.
“Saat rangkaian melambat, masyarakat maju ke tengah jalan, sehingga membuat iring-iringan berhenti,” ujar Bey.
Ia menambahkan, hal tersebut merupakan bentuk spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere, untuk menyambut kedatangan, Presiden Jokowi.
“Dan kebetulan, mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker,” tukasnya.