Selama pemberian obat tetanus tersebut, dokter akan memantau kondisi penderita dengan pemeriksaan refleks di lutut. Bila refleks penderita tetanus menurun atau tidak muncul, dosis magnesium sulfat akan dikurangi.
5. Penghambat beta
Salah satu gejala tetanus yang berat adalah gangguan irama jantung atau aritmia. Untuk mengatasi masalah tersebut, dokter biasanya memberikan obat penghambat beta, seperti propranolol dan esmolol.
Namun, obat ini dianjurkan untuk tidak dipakai lagi sebagai pengobatan tetanus. Pasalnya, penghambat beta justru dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan tekanan darah dan kematian mendadak pada penderita tetanus.
6. Vaksin tetanus
Pemberian vaksin tetanus juga dapat diberikan oleh dokter, khususnya untuk penderita tetanus yang belum menerima vaksin tetanus secara lengkap. Pemberiannya dinilai dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga dapat melawan infeksi tetanus.
Pada dasarnya, tetanus dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin tetanus. Vaksin ini biasanya diberikan dalam bentuk vaksin kombinasi DPT-HB-Hib yang dapat mencegah seseorang dari penyakit tetanus, difteri, dan pertusis.
Selain mendapatkan berbagai obat tetanus di atas, dokter juga akan menempatkan penderita tetanus di ruang perawatan yang sunyi dan gelap untuk meringankan gejala, seperti kejang.
Sedangkan pada kasus tetanus dengan gagal napas, penderita perlu dirawat di unit perawatan intensif (ICU) untuk memperoleh bantuan napas dengan alat khusus, yaitu ventilator. Saat ini juga, pemberian makan kepada pasien akan melalui selang khusus yang dimasukkan ke lambung melalui hidung.
Tetanus pada dasarnya dapat dicegah dengan merawat luka secara tepat, terutama luka yang kotor dan dalam. Bila Anda atau orang sekitar Anda mengalami luka tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu:
Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Hentikan perdarahan dengan kain bersih atau kassa steril.
Hindari menyiram luka dengan cairan antiseptik atau alkohol untuk mencegah kerusakan jaringan.
Segera periksakan diri ke dokter.
Peroleh imunisasi tetanus selama perawatan luka di rumah sakit.
Rawat luka dengan baik sesuai anjuran dokter.
Tetanus memang penyakit yang bisa mengancam nyawa penderitanya, tetapi obat tetanus dan prosedur merawat luka selama perawatan intensif di rumah sakit dapat mencegah komplikasinya.
Oleh karena itu, bila ada orang yang mengalami luka terbuka dan menunjukkan tanda-tanda tetanus, seperti kaku otot, terutama di area leher, lengan, dan perut, sakit kepala hebat, demam tinggi, dan sensitif terhadap suara atau sentuhan, segeralah bawa ia ke dokter.***
Artikel Terkait
Tips Resep Bebek Rica-Rica Kemangi!
Impian Semua Orang! 5 Zodiak Ini Paling Beruntung Dalam Menemukan Pasangan yang Tepat di Hati!
Cek 5 Arti Mimpi Ketemu Mantan Pacar!
Polri Kembali Gelar Hoegeng Awards, Ada Lima Ketegori
Simak,5 Cara Mengatasi Sakit Perut Saat Haid yang Mudah dan Aman!