Kristiani Agas: IRTP Berpeluang untuk Menjadi Orang Kaya, Asalkan Tekun Dalam Berusaha

Detakterkini.com- Pranata Kristiani Agas, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, meminta para pelaku usaha Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) di kabupaten itu untuk melengkapi berbagai izin yang berkaitan dengan usaha bisnis rumahan yang dikategorikan Usaha Kecil Menengah (UKM) tersebut. 

Pasalnya, jika pelaku usaha sudah memiliki izin seperti Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), maka mereka bisa dengan leluasa memproduksi dan memasarkan secara luas produk tersebut. 

Hal itu disampaikan Pranata Kristiani Agas di hadapan 50 orang pelaku UKM ketika dipercayakan menjadi narasumber penyuluh keamanan pangan bagi pelaku usaha Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) tingkat Kabupaten Manggarai Timur pada Rabu, 15 Februari 2023.

Baca Juga: Menteri Bumn Erick Thohir Mengajak Para Pelaku Media Memperbaiki Ekosistem Di Industri Media Agar Lebih Sehat

"Selama ini berbelit-belit urus izin, dan ternyata banyak persyaratan yang belum dipenuhi. Untuk itu, saya meminta para pelaku usaha IRTP segera mengurus izin agar usaha tersebut memenuhi standar produk pangan yang berlaku," tegasnya. 

Lebih lanjut ia mengatakan, para pelaku usaha Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) berpeluang untuk menjadi orang kaya asalkan tekun dalam berusaha. 

"Uang tumbuh di pohon ketekunan. Para pelaku usaha Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) berpeluang untuk jadi orang kaya kalau benar-benar tekun dalam usahanya.

Kalau PNS, semuanya ada kredit dan tidak ada yang kaya karena penghasilannya sudah diatur oleh pemerintah dan regulasi," katanya. 

Untuk itu, ia berharap para pelaku Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) harus punya tujuan yang jelas dalam usahanya setelah mengikuti kegiatan yang berlangsung hingga tanggal 17 Februari 2023 itu. 

"Para pelaku usaha yang datang ke sini harus punya tujuan yang jelas. Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) menjadi tulang punggung perekonomian di tanah air karena tidak susah proses produksi dan izin.

Coba kalian perhatikan, delapan puluh persen iklan di TV itu rata-rata iklan makanan dan kosmetik. Itu artinya segala sesuatu yang dikonsumsi dan yang menempel di tubuh kita wajib diperhatikan pemerintah," ucapnya. (***)