Detakterkini.com -  Raya Nyepi memang menjadi daya tarik banyak wisatawan, baik mancanegara maupun lokal. Pasalnya, Nyepi akan membuat suasana Bali menjadi beda dari biasanya.

Selama Hari Raya Nyepi yang jatih pada Tahun Baru Saka, umat Hindu di Bali mematuhi Catur Brata Penyepian. 

Catur Brata Penyepian yaitu amat geni (tidak menyalakan api atau penerangan), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati lelanguan (tidak mengakses hiburan). Ternyata, aturan ini juga berlaku untuk para pengunjung Pulau Dewata. 

Baca Juga: Inilah 5 Tips Healing dengan Liburan Semasa Hari Raya Nyepi yang Aman dan Menyenangkan

Bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Bali saat Nyepi berlangsung, pemerintah setempat mengimbau para wisatawan untuk mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan.

Termasuk melakukan aktivitas di luar rumah dan mengakses hiburan, sekalipun di hotel. Meskipun begitu, masih ada berbagai aktivitas yang bisa dilakukan Sahabat Fimela yang sedang berlibur di Bali saat Hari Raya Nyepi berlangsung, dikutip dari fimela.com (15/2/23).

Menikmati Nyepi di Hotel

Jangan takut untuk berlibur ke Bali selama Perayaan Nyepi berlangsung. Karena, Sahabat Fimela masih bisa berlibur dan menikmati kesunyian di hotel. Selama Nyepi berlangsung, banyak hotel yang memberikan paket spesial untuk wisatawan khusus untuk Nyepi. 

Biasanya, pihak hotel-hotel di Bali menawarkan pengalaman unik selama Nyepi. Para tamu biasanya dibatasi aktivitasnya. Tamu hanya bisa berada di lahan resort. Seperti berenang, klub untuk anak-anak, dan lain sebagainya. 

Baca Juga: Menikmati Khidmatnya Hari Raya Nyepi di Karma Kandara

Menyaksikan Upacara Melati

Jika Sahabat Fimela sudah tiba beberapa hari sebelum Hari Raya Nyepi, akan ada serangkaian upacara adat yang berlangsung. Salah satunya Melati.

Upacara ini biasanya dilakukan 2-3 hari sebelum Nyepi. Melati merupakan upacara di mana umat Hindu Bali sembahyang, lalu diarak dari pura ke pantai atau danau. 

Ogoh-ogoh

Selain Melati, juga ada Ogoh-ogoh, yaitu patung yang melambangkan roh jahat. Patung ini diarak dan menjadi bagian dari upacara Ngerupuk pada malam Nyepi.

Dilansir darir Idonesia.Travel, ogoh-ogoh kemudian dibakar sebagai lambang pengusiran roh jahat